Beberapa waktu lalu saat berkesempatan ke Semarang, hal terakhir yang saya sempatkan untuk datangi adalah rumah dari keluarga Pierre Tendean. Dari buku-buku yang pernah saya baca, lokasi rumah tersebut berada di Jl. Imam Bonjol. Berbekal pada penuturan Ibu Rooswidiati dalam Buku Kunang-kunang Kebenaran di Langit Malam, maka tujuan saya jelas, Jl. Imam Bonjol No. 172.
Dari informasi yang saya dapat, rumah keluarga Pierre Tendean di Semarang berbentuk bangunan lama dengan pilar tinggi khas seperti pada gedung-gedung tempo dulu, tetapi rumah tersebut sudah dijual kepada pihak lain. Jadi kemungkinan bentuk aslinya sudah berubah.
Waktu saya untuk sekedar mencari tahu gedung bernomor 172 di Jl. Imam Bonjol itu tidak lama, karena kereta yang saya gunakan untuk kembali ke Jakarta akan berangkat satu jam lagi. Awalnya berniat jalan kaki sambil menikmati jalanan kala sore hari di kota yang Pierre Tendean pernah tinggalkan jejaknya, pernah juga dihirup oksigennya, serta mungkin sedikit bangunan-bangunan yang belum berubah dari masa Pierre Tendean hidup kini menjadi saksi bisu bahwa pahlawan yang harum namanya tersebut pernah melenggang melalui hadapannya. Tapi karena waktu tidak memungkinkan, maka saya naik becak dan langsung minta diarahkan ke rumah no.172 di jalan tersebut.
Ternyata Jl. Imam Bonjol lumayan panjang, dan saya beruntung memutuskan untuk mbecak. Kondisi jalan yang ramai serta pepohonan di kiri-kanan jalan membuat perjalanan tidak membosankan. Lalu sampailah tukang becak melaksanakan tugasnya mengantar saya di tujuan. Saya urut ulang nomor-nomor rumah di jalan tersebut. Dan benar saja, saya berdiri tepat di rumah bernomor 172 di Jl. Imam Bonjol. Rumah yang alamatnya saya dapat dari buku. Tapi bentuk bangunan tersebut tampak benar-benar baru. Bahkan lebih tepat jika disebut kantor. Saya tidak bisa terlalu lama berada di depan bangunan ini karena kereta saya akan segera berangkat. saya harus kembali ke hotel karena pihak hotel sudah menghubungi saya.
Sayang sekali saya tidak bisa berlama-lama di sekitar rumah yang dulu ditempati oleh keluarga Pierre Tendean selama di Semarang, dan saya tidak bisa juga melihat keaslian dari bangunan yang pernah ditinggali oleh beliau dan keluarganya. Gedung tersebut kini menjadi Kantor Pelayanan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.
Semua memang sudah berubah, tapi setidaknya saya bisa membayangkan seperti apa dulu beliau membuat benang layang-layang di halaman rumahnya, bagaimana acara penyambutan keluarga saat beliau pulang, bagaimana beliau menghadang pawai yang memang benar-benar tepat di depan rumahnya. Ah, saya suka, saya suka !! Dan jika ada kesempatan lagi, pasti saya akan kembali ke kota tersebut.
Waktu saya untuk sekedar mencari tahu gedung bernomor 172 di Jl. Imam Bonjol itu tidak lama, karena kereta yang saya gunakan untuk kembali ke Jakarta akan berangkat satu jam lagi. Awalnya berniat jalan kaki sambil menikmati jalanan kala sore hari di kota yang Pierre Tendean pernah tinggalkan jejaknya, pernah juga dihirup oksigennya, serta mungkin sedikit bangunan-bangunan yang belum berubah dari masa Pierre Tendean hidup kini menjadi saksi bisu bahwa pahlawan yang harum namanya tersebut pernah melenggang melalui hadapannya. Tapi karena waktu tidak memungkinkan, maka saya naik becak dan langsung minta diarahkan ke rumah no.172 di jalan tersebut.
Ternyata Jl. Imam Bonjol lumayan panjang, dan saya beruntung memutuskan untuk mbecak. Kondisi jalan yang ramai serta pepohonan di kiri-kanan jalan membuat perjalanan tidak membosankan. Lalu sampailah tukang becak melaksanakan tugasnya mengantar saya di tujuan. Saya urut ulang nomor-nomor rumah di jalan tersebut. Dan benar saja, saya berdiri tepat di rumah bernomor 172 di Jl. Imam Bonjol. Rumah yang alamatnya saya dapat dari buku. Tapi bentuk bangunan tersebut tampak benar-benar baru. Bahkan lebih tepat jika disebut kantor. Saya tidak bisa terlalu lama berada di depan bangunan ini karena kereta saya akan segera berangkat. saya harus kembali ke hotel karena pihak hotel sudah menghubungi saya.
Sayang sekali saya tidak bisa berlama-lama di sekitar rumah yang dulu ditempati oleh keluarga Pierre Tendean selama di Semarang, dan saya tidak bisa juga melihat keaslian dari bangunan yang pernah ditinggali oleh beliau dan keluarganya. Gedung tersebut kini menjadi Kantor Pelayanan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.
Semua memang sudah berubah, tapi setidaknya saya bisa membayangkan seperti apa dulu beliau membuat benang layang-layang di halaman rumahnya, bagaimana acara penyambutan keluarga saat beliau pulang, bagaimana beliau menghadang pawai yang memang benar-benar tepat di depan rumahnya. Ah, saya suka, saya suka !! Dan jika ada kesempatan lagi, pasti saya akan kembali ke kota tersebut.
Salam hangat ;)
Wow.......... ternyata saya pernah tinggal di bekas rumah keluarga pahlawan revolusi. Setahu saya ketika saya kecil, sekitar tahun 80-an, memang kelihatan bangunan lama dan sangat besar, dengan ada banyak kamar dan pintu yang besar-besar. Halamannya luas dan ada beberapa patung. Setahu saya dulu namanya Delsos Keuskupan Agung Semarang yang diketuai oleh Romo Joyosewoyo, Pr.
ReplyDeleteHallo Pak Tonny, terimakasih sudah mampir dan berkomentar. ^^
Deletewaaahh , senangnya ^^, saya mengetahui alamat tersebut hanya dari buku, bahkan saya tidak tahu bagaimana bentuk asli rumah tersebut sebelumnya.
apakah alamat dan nama jalan di sana memang tidak berubah dari jaman dahulu , Pak Tonny?
atau memang sudah banyak perubahan dalam nama jalan ataupun bentuk serta fungsi bangunan?
terimakasih untuk jawaban bapak ^^
Mas Tony duu sebelum bapak Subandi ya di sana, seingat saya , tahun 1980 Bapak Subandi jadi penjaga di sana bersama keluarga nya, malahan sempat jadi Pak RT di sana hingga pensiun tahun 2000 an terus gedung nya yang tadi rumah di rubuhkan jadi gedung perkantoran.
DeleteSaya dulu ingat selain kamarnya banyak juga ada pohon jambu biji di belakang nya
mbak boleh minta alamat emailnya?
ReplyDeletelisna.agus@gmail.com
DeleteSy gak nyangka ada blog berisi Pahlawan yg sy suka! OMG! Adik dan kakak Pierre msh hidup ga, ya? Penasaran pgn ktmu, ni. Sy di Depok :-) thanks
ReplyDeleteAlhamdulillah masih kak :)
DeleteHallo Ibu Rose, terima kasih sudah menyempatkan membaca dan berkomentar. Salam kenal yaa ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah kakak dan adik dari Pierre Tendean sampai saya menuliskan komentar ini mereka masih dalam keadaan baik ^^>
yah berarti rumah keluarga beliau emang udah gak ada ya? padahal penasaran banget sama rumah itu
ReplyDeleterumahnya sudah beralih fungsinya kak :(
DeleteHi Agus Lisna, salam kenal jg. maaf sblmnya.....alamat email sy rosesupardi3@gmail.com, boleh minta alamat email Agus Lisna? terima kasih banyak :-)
ReplyDeleteHi kak, e-mail saya , lisna.agus@gmail.com :)
Deletehai ka, aku ke lubang buaya baru baru ini dan merasa ketinggalan bgt karena saya sdh 7 tahun tinggal di rmh dekat lubang buaya paling 10mnt, setiap kali lewat hanya bs melihat gerbangnya hehe..sempet takut masuk ke dalam
ReplyDeletetapi ternyata tempatnya sangat bagus,bersih,rapih,dan sejuk..skrg lubang buaya jd salah satu museum favorie aku
aku kira aku gak akan dpt info terupdate lg mengenai pahlawan pahlawan ini terutama pierre a tendean. senang sekali membaca blog ini
saya juga kagum dengan sosok beliau
apakah sampai saat ini adik dan kaka beliau masih hidup? kalau iya tinggal dimana?
ingin rasanya mendengar cerita tentang beliau langsung dari keluarganya
Hi Ghina ..
DeleteTrims yaa sudah membaca blog aku..
Kamu sudah bisa beli buku Jejak Sang Ajudan, ttg Pierre Tendean.
utk info bisa hub 0895332092018 yaaa..
:)
Haii juga teman-teman, salam kenal yaa ^^
ReplyDeletemaaf aku baru sempat balas :)
terima kasih juga yaa sudah mampir ke blog aku ^^
semoga apa yang aku tulis berkenan yaa^^
Mba Rose, aku sudah kirim e-mail yaa , trims :)
Mba Dina, waktu aku ke Semarang sih keadaan rumah orang tua beliau sudah berubah total , sedih yaaa :(
Oh ya Ghina, Alhamdulillah sampai aku komen ini kakak dan adik Pierre Tendean masih hidup.
semoga mereka selalu dalam keadaan yg kita harapkan yaa.. ^^ aamiin
iyaa mba berubah banget kebetulan rumahku di depannya kantor ini
Deletewah, jangan2 aku pernah parkir di bengkel mobil depan gedung tsb yaa ??
Deletehehehe
hi mb lina....saya sangat tertarik dg kisah ini, dan kebetulan sedang tinggal di semarang...boleh saya minta alamat email mb lina? saya ingin bertanya banyak...terima kasih...email saya greenlight2701@gmail.com
ReplyDelete-ami-
Haloo .. email aku ada di lisna.agus@gmail.com .. trims yaa
DeleteHalooo... ada yang punya poto2 Pak Pierre Tendean ???? Mungkin Ibu Rose kakak Pak Pierre ya ? Bisa minta diemail bu ke dangker@yahoo.com . Terima kasih.. Saya mau juga bertemu Ibu Rose tuk menceritakan kembali sejarah itu.... Saya tunggu infonya...
ReplyDeletehallo ka Lisna,
ReplyDeleteDari sd kls 3 aku suka bgt dgn Pak pierre tendean,
dan dlu agak susah utk nyari tau kisahnya,
finnaly nemu blog kamu sukak bangett,
thank's yah udh nulis tentang pak pierre tendean.
kalo boleh tau kaka dpt informasi drmn? kalaupun dr buku, buku apa yang kaka baca?
Thank's
gabby
Personally, saya sangat sangat tertarik dengan isi dari blog Anda mengenai pahlawan bapak Tendean ini.
ReplyDeleteAda referensi buku sejarah yg membahas bapak Tendean kah?
Saya akan sgt berterimakasih jika diberi info tsb :)
bisa hub wa 0895332092018 -
Deleteadmin buku tentang Pierre Tendean yg berjudul Jejak Sang Ajudan :)
Hai Kak Lisna salam kenal ya :)
ReplyDeleteaku sudah 3 kali mimpi didatangi pak Pierre Tendean, makanya aku cari info di google dan nemu blog kakak ini..
aku engga tau apa yang terjadi sama aku, tapi kalau denger namanya dan ingat wajahnya pak Pierre aku merasakan sakit yang amat luar biasa..
oh iya ini fb ku : Laura Luchita
kalau engga keberatan mari berteman kak Lisna :)
Sakit gmn?
DeleteHallo Laura, terima kasih sudah mampir dan membaca blog aku. Senang sekali bisa berkenalan di sini, tapi sayangnya aku gak punya FB. huhuhuh .. bisa follow IG aku aja yaa @lisnafull ^^
ReplyDeleteoke, aku follow ya.. btw ini IG ku: laura.langley93
Delete😊
Alhamdulilah saya bisa menemukan blog dr almarhum keluarga bpk letu pierre tendean sya kelahiran 1975 yg mungkin waktu itu sy masih kecil...dan tahun 2017 ini setelah bnyak media dan internet sehingga bisa melihat lihat ke kharisma maan semasa hidup lettu pierre tendean...saya mearasa bangga terhadap putra negara yang begitu penuh tanggung jawab terhadap negara dan kelurga...saya hany bisa mendoakan untuk kelurga ny semoga sehat sehat saja...saya sangat mgangumi letu pierret endean....
ReplyDeleteaamiin, teirmakasih Pak.
DeleteKekaguman yg tiada batas kpd sosok pahlawan revolusi piere tendean, jiwa patriotismenya melekat begitu kuat, semoga Tuhan menempat beliau di surga-Nya.
ReplyDeleteAAMIIN :)
DeleteHai kak lisna, kalau boleh tau beli bukunya diamana ya? Masih ada gak sekarang?
ReplyDeleteKk lisna bales dm aku dong diig, aku pengen tau lagi info dari pierre
ReplyDeleteHai kak lisna, kalau boleh tau beli bukunya diamana ya? Masih ada gak sekarang?
ReplyDeleteHallo .. buku apa yaa??
Deletekl kunang2 bisa download di blognya Jenny .. cb di googling yaaa .. :)
Dari semua blog yg membahas Pierre Tendean, cuma blog ini memang yang paling menarik. Suka banget<3
ReplyDeleteAlhamdulillah ..
DeleteTrims yaa untuk apresiasinya ..
salam kenal :)